Manfa'at Dunia Akherat

Thursday, December 27, 2018

FUNGSI KOPERASI


Secara umum koperasi mempunyai dua fungsi utama penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Fungsi pertama adalah dalam bidang ekonomi sedangkan fungsi yang kedua adalah dalam bidang sosial (Baswir, 2000).Sebagaimana dikemukakan di dalam UU No. 25 tahun 1992 pasal 4, fungsi dan peran koperasi Indonesia adalah sebagai berikut :
  • Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
  • Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  • Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
  • Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.



PENGERTIAN KOPERASI


Koperasi adalah merupakan suatu perkumpulan orang-orang yang bekerja sama dengan bertujuan mensejahterakan para anggota koperasi tersebut. Selain itu, koperasi juga memberikan kebebasan untuk masuk atau keluar sebagai anggota sesuai dengan peraturan yang ada (Hadhikusuma, 2000:1).

Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan, berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang”(Hatta dalam Sitio, 2001:17).

Koperasi Indonesia menurut UU No.25/1995 tentang perkoperasian adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan asaz kekeluargaan.

Fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 dalam (Sumarsono, 2003:10) tentang perkoperasian yaitu:

  • Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
  • Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  • Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
  • Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.


Thursday, August 1, 2013

PERBEDAAN SISTEM EKONOMI CAMPURAN INDIA DENGAN SISTEM EKONOMI CAMPURAN FILIPINA


Sistem ekonomi campuran di Filipina cenderung condong pada ekonomi kapitalis Negara ini lebih efisien dalam memanfaatkan sumber sumber daya dan distribusi barang-barang. Di samping itu kreativitas masyarakat menjadi tinggi dengan adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dari dirinya. Pengawasan politik dan social minimal karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil. Ekonomi campiran yang condong pada system kapitalis lebih  berorientasi pada penumpukan modal dan mengakui kepemilikan individual.  Di sistem ini, sangat terlihat sekali kompetisi antar individu.  Tidak terdapat keterbatasan  dalam setiap inovasi yang akan dilakukannya.  Hal tersebut membuat seseorang dalam melakukan usahanya mengutamakan kualitas mutu produknya.  Prinsip “keadilan” yang dianut oleh sistem kapitalis ialah “setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya”.  Dari prinsip inilah, seseorang mempunyai motivasi unntuk maju.

Sistem ekonomi campuran di India cenderung condong pada ekonomi Sosialis Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem yang fokus pada pemerataan dan kesejahteraan bersama.  Campur tangan pemerintah sangat tinggi dalam sistem ini.  Sistem ekonomi sosialis prinsip “kedilan”nya adalah setiap orang menerima imbalan yang sama.  Sistem ini jarang terjadi krisis ekonomi tetapi mematikan inisiatif individu untuk maju, karena segala keinginan diatur oleh pemerintah. Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Di India alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya di atur oleh Negara. Pola produksi (asset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis). Di bandingkan dengan Filipina India yang menganut ekonomi campuran sosialis memiliki kelemahan karena tidak ada kebebasan memilih pekerjaan (maka kreativitas masyarakat terhambat, produktivitas menurun, produksi dan perekonomian akan mandeg). Tidak ada inisiativ masyarakat untuk kerja keras (maka tidak ada dorongan untuk bekerja lebih baik, prestasi dan produksi menurun)

Dari kedua Negara tersebut sama sama menggunakan system ekonomi campuran tetapi dalam prakteknya menyesuaikan dengan keadaan Negara tersebut, dengan kebudayaan, dengan sumberdaya alam dan sehingga walaupun menggunakan system ekonomi campuran yaitu kapitalis dan sosialis tetapi pasti akan condong ke salah satu system yang di pakai . dalam ekonoomi campuran campur tangan pemerintah sangat di perlukan untuk menyeimbangkan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil.

Tuesday, July 5, 2011

ISTILAH DALAM PERBANKAN

Disebarkan sebagai bagian dari Program Edukasi Masyarakat dalam rangka “Implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia
Berikut adalah Istilah populer yang lazim digunakan dalam Kegiatan Perbankan di Indonesia:
  1. AGUNAN (COLLATERAL)
    • Jaminan yang diserahkan nasabah debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan.
  2. ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM)
    • Mesin dengan sistem komputer yang diaktifkan dengan menggunakan kartu magnetik bank yang berkode atau bersandi. Melalui mesin tersebut nasabah dapat menabung, mengambil uang tunai, mentransfer dana antar-rekening, dan transaksi rutin lainnya.
  3. BILYET
    • Formulir, nota, dan bukti tertulis lain yang dapat membuktikan transaksi, berisi keterangan atau perintah membayar.
  4. BUNGA BANK (BANK INTEREST)
    • Sejumlah imbalan yang diberikan oleh bank kepada nasabah atas dana yang disimpan di bank yang dihitung sebesar persentase tertentu dari pokok simpanan dan jangka waktu simpanan ataupun tingkat bunga yang dikenakan terjadap pinjaman yang diberikan bank kepada debiturnya.
  5. CEK (CHEQUE)
    • Perintah tertulis nasabah kepada telah bank untuk menarik dananya sejumlah tertentu atas namanya atau atas unjuk.
  6. DAFTAR HITASM (BLACK LIST)
    • Daftar nama nasabah perorangan atau perusahaan yang terkena sanksi karena telah melakukan tindakan tertentu yang merugikan bank dan masyarakat.
  7. DEPOSITO BERJANGKA (TIME DEPOSIT)
    • Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
  8. GIRO (CURRENT ACCOUNT)
    • Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet gori, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan.
  9. INKASO (COLLECTION)
    • Penagihan cek, wesel, dan surat utang lain kepada penerbit surat berharga dan menerima pembayaran dari bank pembayar (paying bank).
  10. KARTU DEBIT (DEBIT CARD)
    • Kartu bank yang dapat digunakan untuk membayar suatu transaksi/dan atau menarik sejumlah dana atas beban rekening pemegang kartu yang bersangkutan dengan menggunakan PIN (personal identification number)
  11. KARTU KREDIT (CREDIT CARD)
    • Kartu yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan pengelola kartu kredit yang memberikan hak kepada orang yang memenuhi persyaratan tertentu yang namanya tertera dalam kartu untuk menggunakannya sebagai alat pembayaran secara kredit atas perolehan barang atau jasa, atau untuk menarik uang tunai dalam batas kredit sebagaimana telah ditentukan oleh bank atau perusahaan pengelola kartu kredit.
  12. KIRIMAN DANA (FUND TRANSFER)
    • Perpindahan dana antar-rekening yang berhubungan atau kepada rekening pihak ketiga;
    • Kiriman uang luar negeri antara lembaga keuangan pengirim dan lembaga keuangan lainnya sebagai penerima.
  13. KLIRING (CLEARING)
    • Perhitungan utang piutang antar para peserta secara terpusat di satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk itu dapat diperhitungkan.
  14. KOTAK SIMPANAN (SAFE DEPOSIT BOX)
    • Jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk menjaga keamanan barang yang disimpan dan memberikan rasa aman bagi penggunanya.
  15. KREDIT (CREDIT)
    • Penyediaan uang atau tagihan dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi pelayanan nasabah melalui telepon utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
  16. LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)
    • Badan hukum yang menyelenggarakan kegiatan penjaminan atas simpanan nasabah.
  17. PIN (PERSONAL IDENTIFICATION NUMBER)
    • Nomor rahasia yang diberikan kepada pemegang kartu (kartu kredit, kartu ATM, kartu debit, dan sebagainya) diberikan yang oleh pembiayaan nomor bank atau kodenya atau ditentukan dapat perusahaan sendiri oleh pemegang kartu.
  18. PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER)
    • Prinsip yang diterapkan bank untuk mengetahui identitas Anda sebagai nasabah dan memantau kegiatan transaksi nasabah.
  19. SISTEM INFORMASI DEBITUR (SID)
    • Sistem yang menyediakan informasi mengenai debitur laporan yang merupakan debitur yang hasil diterima olahan dari oleh Bank Indonesia dari lembaga pelapor.
  20. TABUNGAN (SAVINGS)
    • Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
  21. TRANSFER/REMITTANCE
    • Jasa mengirimkan uang dari pemilik rekening satu ke pemilik rekening yang lainnya atau pemilik rekening yang sama, dari kota satu ke kota lainnya atau ke kota yang sama, dalam mata uang Rupiah atau mata uang asing.
  22. UNIT PELAYANAN NASABAH (CUSTOMER RELATION)
    • Bagian atau unit bank yang bertanggung jawab pertanyaan dan memecahkan keluhan yang dihadapi nasabah. Unit ini biasanya disebut unit pelayanan nasabah atau untuk pelayanan nasabah melalui telepon disebut call center.
  23. JAMINAN BANK (BANK GUARANTEE)
    • Jaminan pembayaran yang diberikan kepada pihak penerima jaminan, apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya.

Wednesday, June 1, 2011

Cara Mengirim Naskah Artikel ke Media Massa

Sebagai penulis tentunya kita dituntut untuk selalu produktif dalam menghasilkan berbagai karya tulisan, baik itu yang berupa cerita fiksi, atau bahkan tulisan yang sifatnya informatif, seperti artikel mengenai cara berkebun, artikel resep masakan, maupun artikel mengenai segala hal yang berhubungan dengan teknologi, misalnya saja artikel tentang berbagai tips dan pembahasan mengenai software komputer terkini.  Ingatlah bahwa tulisan kita bisa “dijual” dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas.  Tentu kita tidak ingin bahwa tulisan dan naskah karya kita hanya menumpuk begitu saja di rumah, atau bahkan di hard disk komputer kita tanpa berdaya guna apa-apa.  Buat apa produktif kalau kita tidak bisa menghasilkan “uang”, sesuatu yang bisa sekedar menjadi insentif bagi kita untuk terus berkarya.  Memang segala kegiatan tulis menulis tidak sepenuhnya harus melulu bersangkut paut dengan uang, namun tentunya sebagai penulis kita juga membutuhkan penghasilan untuk dapat terus “hidup” dan “eksis” melalui tulisan-tulisan kita.  Honor yang kita dapat dari menulis selanjutnya bisa kita gunakan untuk berbagai keperluan riset, misalnya, atau paling tidak untuk membiayai pengeluaran “perangko” atau  untuk membiayai “ongkos mengirim artikel melalui internet di warnet”.  Oleh karena itulah, sedapat mungkin setiap naskah tulisan kita hendaknya berbobot, berkualitas dan bernilai “jual” sehingga bisa layak dimuat di berbagai media massa baik lingkup nasional maupun internasional.
Karena dewasa ini dunia internet sudah begitu akrab di kalangan para penulis dan banyak membantu dalam pengiriman naskah artikel dengan biaya yang lebih murah, cepat dan efisien, maka dalam artikel tips kali ini akan dimuat beberapa alamat e-mail redaksi media massa mulai dari surat kabar, tabloid hingga majalah.  Semoga alamat-alamat e-mail ini cukup berguna bagi para penulis yang ingin “mengadu nasib” mengirimkan naskah-naskah artikelnya.  Naskah artikel bisa dilampirkan sebagai file attachment (file lampiran) dalam e-mail yang kita kirim ke redaksi media massa.  Tentunya di e-mail yang kita kirim tersebut, sebaiknya kita berikan surat pengantar yang berisikan mengenai data pribadi kita, seperti nama, alamat, pendidikan terakhir penulis, minat dan spesialisasi penulis,  nomor telepon, alamat e-mail hingga nomor rekening bank untuk menampung honor dari media massa bila tulisan kita dimuat.  Biasanya kita baru akan menerima respon atau konfirmasi dimuat tidaknya karya tulis kita antara 1 hingga 2 bulan semenjak tanggal pengiriman naskah artikel.
Berikut ini disajikan beberapa alamat e-mail redaksi media massa (surat kabar, tabloid dan majalah baik dalam maupun luar negeri), semoga bisa membantu Anda yang ingin mengirimkan naskah karya tulisan  demi mengais rupiah atau bahkan dolar dan euro :

Surat Kabar “Berita Sore” (Indonesia) redaksi@beritasore.com
Surat Kabar “Medan Bisnis” (Indonesia) mdnbisnis@nusa.net.id
Surat Kabar “Mediator” (Indonesia) mediator@indosat.net.id
Surat Kabar “Portibi” (Indonesia) portibidnp@yahoo.com
Surat Kabar “Realitas” (Indonesia) info@realitasonline.com
Surat Kabar “Sinar Indonesia Baru” (Indonesia) redaksi@hariansib.com
Surat Kabar “Waspada” (Indonesia) waspada@indosat.net.id
Surat Kabar “Haluan” (Indonesia) ptranah@indosat.net.id
Surat Kabar “Singgalang” (Indonesia) tanbaro@indosat.net.id
Surat Kabar “Riau Mandiri” (Indonesia) mnnet@indosat.net.id
Surat Kabar “Sumatera Ekspres” (Indonesia) sumeks@plg.mega.net.id
Surat Kabar “Berita Kota” (Indonesia) berikot@vision.net.id
Surat Kabar “Bisnis Indonesia” (Indonesia) bisnis@bisnis.co.id
Surat Kabar “Seputar Indonesia” (Indonesia) redaksi@seputar-indonesia.com
Surat Kabar “Guojiri Bao” (Indonesia) Idnews@cbn.net.id
Surat Kabar “Harian Perdamaian / He Ping Ribao” (Indonesia) ynshibao@cbn.net.id
Surat Kabar “Indonesia Shang Bao” (Indonesia) indshangbao@shangbao.co.id
Surat Kabar “Lampu Merah” (Indonesia) redaksi-lamer@yahoo.com
Surat Kabar “Media Indonesia” (Indonesia) redaksi@mediaindonesia.co.id
Surat Kabar “Modal” (Indonesia) redaksi@modalonline.com
Surat Kabar “Pantura” (Indonesia) pantura@indosat.net.id
Surat Kabar “Pantau” (Indonesia) pantau@isai.or.id
Surat Kabar “Prospektif” (Indonesia) prospek@indosat.net.id
Surat Kabar “Republika” (Indonesia) sekredrep@hotmail.com
Surat Kabar “Suara Karya” (Indonesia) redaksi@suarakarya-online.com
Surat Kabar “Terbit” (Indonesia) terbit@indosat.net.id
Surat Kabar “The Jakarta Post” (Indonesia) jktpost2@cbn.net.id  ;  editorial@thejakartapost.com
Surat Kabar “Warta Kota” (Indonesia) warkot@indonesia.com
Surat Kabar “Metro Bandung” (Indonesia) metrobdg@rad.net.id
Surat Kabar “Pikiran Rakyat” (Indonesia) redaksi@pikiran-rakyat.com
Surat Kabar “Harian Banten” (Indonesia) hrnbtn@indo.net.id
Surat Kabar “Solo Pos” (Indonesia) solopos@bumi.net.id
Surat Kabar “Suara Merdeka” (Indonesia) redaksi@suaramer.famili.com ; kukrit@suaramerdeka.com
Surat Kabar “Wawasan” (Indonesia) wwsp10@indosat.net.id
Surat Kabar “Kedaulatan Rakyat” (Indonesia) redaksi@kr.co.id
Surat Kabar “Malang Pos” (Indonesia)   mpost03@yahoo.com
Surat Kabar “Jawa Pos” (Indonesia)  editor@jawapos.co.id  ;   indopos@jawapos.co.id
Surat Kabar “Radar Bogor” (Indonesia) radar@bogor.indo.net.id
Surat Kabar “Radar Cirebon” (Indonesia) radarcbn@indosat.net.id
Surat Kabar “Radar Semarang” (Indonesia) radarsemarang@jawapos.co.id
Surat Kabar “Radar Sorong” (Indonesia) Pono_Srg@yahoo.com
Surat Kabar “Seputar Indonesia” (Indonesia) redaksi@seputar-indonesia.com ;
marcomm@seputar-indonesia.com  ;  sindo_jatim@yahoo.co.id  ;  seputarindonesia@gmail.com
Surat Kabar “Suara Pembaruan” (Indonesia)  koransp@suarapembaruan.com
Surat Kabar “Kompas” (Indonesia)  kompas@kompas.com  ; opini@kompas.com  ; opini@kompas.co.id
Surat Kabar “Koran Tempo” (Indonesia) ktminggu@tempo.co.id  ;  koran@tempo.co.id
Surat Kabar “Pikiran Rakyat” (Indonesia) redaksi@pikiran-rakyat.com
Tabloid “Senior” (Indonesia)  redaksi@seniornews.co.id
Surat Kabar “Nusa” (Indonesia) nusain@indo.net.id
Surat Kabar “Kupang Pos” (Indonesia) poskpg@kupang.wasantara.net
Surat Kabar “Banjarmasin Post” (Indonesia) bpost@indomedia.com
Surat Kabar “Indonesia Merdeka” (Indonesia) redakim@telkom.net
Surat Kabar “Pedoman Rakyat” (Indonesia) pedoman_rakyat@yahoo.com
Surat Kabar “Nyiur Post” (Indonesia) nyiur_post@yahoo.com
Surat Kabar “Cendrawasih Post” (Indonesia) cepos_jpr@yahoo.com
Surat Kabar “Sun Herald” (Australia)  sheditorial@mail.fairfax.com.au  ;  shletters@mail.fairfax.com.au

Majalah Teknologi (USA) letters@technologyreview.com
Majalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi “Science” (USA)    www.submit2science.org
Majalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi “NewScientist” (UK) enquiries@newscientist.com ;
opinion@newscientist.com   ;   news@newscientist.com  ;   emma.young@newscientist.com ;
features@newscientist.com  ;  feedback@newscientist.com
Majalah Ilmu Pengetahuan & Teknologi “Scientific American” (USA) info@sciam.com ; editor@sciam.com ;
letters@sciam.com
Majalah teknologi komputer tablet (USA)  editor@PocketPCmag.com
Majalah Komputer “PC World” (USA)  letters@pcworld.com
Majalah Komputer “Mac World” (USA)  letters@macworld.com
Majalah Komputer “Mac World” (UK) davidf@macworld.co.uk
Majalah Komputer “Maximum PC” (USA) input@maximumpc.com   ;  editor@maximumpc.com
Majalah Komputer “PC Gamer” (USA) editor@pcgamer.com
Majalah Komputer “CPU Magazine” (USA)  editor@cpumag.com
Majalah Komputer “PC Magazine” (USA)  pcmag@ziffdavis.com
Majalah Komputer “PC Today” (USA)  editor@pctoday.com
Majalah Komputer “Smart Computing” (USA)  editor@smartcomputing.com
Majalah Komputer “Windows IT Pro” (USA)  letters@windowsitpro.com
Majalah Komputer “Web-User” (UK)  letters@web-user.co.uk
Majalah Komputer “PC World Australia” (Australia)  amanda_conroy@idg.com.au
Majalah Komputer “Mobile Magazine” (USA)  editor@mobilemg.com  ;  editors@mobilemagazine.com
Majalah Komputer “PC Media” (Indonesia)  redaksi@pcmedia.co.id
Majalah Komputer “CHIP” (Indonesia)  redaksi@chip.co.id
Majalah Komputer “Komputer Aktif” (Indonesia) komputeraktif@gramedia-majalah.com ;
surat-aktif@gramedia-majalah.com
Majalah Komputer “Info Komputer” (Indonesia)  redaksi@infokomputer.com
Majalah /  Tabloid Komputer “Tabloid PC Plus”  redaksi@tabloidpcplus.com  ;  naskah@tabloidpcplus.com
Tabloid Komputer “PC Mild” (Indonesia)  pcmild@pcmedia.co.id
Majalah Komputer “E Indonesia” (Indonesia) redaksi@majalaheindonesia.com
Majalah Televisi Satelit dan Antena Parabola “Tele-Satellite International” (Jerman)
alex@TELE-satellite.com ; Wiesealex@TELE-satellite.com
Majalah Teknologi Satelit dan Telekomunikasi “Sat Magazine” (USA)   design@satnews.com
Majalah Fotografi “Popular Photo” (USA)  PopEditor@hfmus.com
Majalah Otomotif Mobil Balap “Race Car”  (USA)  racecar@ipcmedia.com
Majalah Sound Sistem Audio Video “Sound And Vision” (USA)  soundandvision@hfmus.com
Majalah HP dan Telekomunikasi “Australian Telecom” (Australia)   telecom@charlton.com.au
Tabloid Komputer “Komputek” (Indonesia)  komputek_redaksi@telkom.net
Majalah Telepon Genggam dan Elektronik “T3″ (Indonesia)  t3@t3ind.com
Majalah Komputer, HP, dan Elektronik “Hardware Magazine” (Indonesia)  info@id.hardwaremag.com
Majalah HP “MnS” (Indonesia)  MnS@jagatmedia.com  ; redaksi@jagatmedia.com
Majalah HP “Sinyal” (Indonesia) redaksi@majalahsinyal.com
Majalah Komputer dan Playstation “Hot Game”  (Indonesia)  hotgame@gramedia-majalah.com
Majalah Komputer dan Playstation “Game Station”  (Indonesia)  gamestation@megindo.net
Majalah Komputer dan Playstation “Digicom” (Indonesia)  redaksi@majalahdigicom.com
Majalah Animasi “Anima” (Indonesia)  anima@ultima-network.com
Majalah Komik “Sequen” (Indonesia)  sequen@cbn.net.id
Majalah Komik Bali “Bog Bog” (Indonesia)  bogbog@dps.centrin.net.id
Majalah Resensi Film “Cine Mags” (Indonesia)  cinemags@bdg.centrin.net.id
Majalah Remaja “Hai” (Indonesia)  hai_magazine@gramedia-majalah.com
Majalah Remaja “Kawanku” (Indonesia) www.kawanku-online.com
Majalah Remaja “Lisa” (Indonesia) redaksilisa@lisa.co.id
Majalah Remaja “Gadis” (Indonesia) info@gadis-online.com ; surat-surat@gadis-online.com
Majalah Cerpen Remaja “Cerita Kita” (Indonesia)  ceritakita@indosat.net.id
Majalah Sastra “Horison” (Indonesia) horisonpuisi@centrin.net.id  ;  horisoncerpen@centrin.net.id  ;
horisonesai@centrin.net.id  ;  kakilangit@centrin.net.id  ;  horison@centrin.net.id
Majalah Sepak Bola “Soccer” (Indonesia) soccer@gramedia-majalah.com
Majalah Pendakian Gunung “Climber” (UK)  climbercomments@warnersgroup.co.uk
Majalah Pendakian Gunung (Italia) vivalda@vivalda.com   ;  redazione@vivalda.com
Majalah Sepeda “Cycling” (Indonesia)  cycling@jagatmedia.com
Majalah Mobil “Car And Driver” (USA) editors@caranddriver.com
Majalah Wisata Bali “My Bali Magazine” (Indonesia)  info@mybalimagazine.com
Majalah Wisata Bali “Bali Bite”  (Indonesia)  info@balibite.com
Tabloid Flora Fauna “Agrobis” (Indonesia) agro_komplek@yahoo.com ;  agro_redaksi@yahoo.com
Majalah  Flora Fauna “Flona” (Indonesia)  flona@gramedia-majalah.com
Majalah Flora Fauna “Trubus” (Indonesia) redaksi@trubus-online.com
Tabloid  “Agrina” (Indonesia)  tabloid_agrina@yahoo.com
Tabloid Wanita “Nurani” (Indonesia)  redaksinurani@yahoo.com
Majalah Wanita “Femina” (Indonesia)  kontak@femina-online.com  ;  redaksi@feminagroup.com
Veronica.Wahyuningsi@feminagroup.com ; Sitta.Sarmawati@feminagroup.com
Majalah “Gratina” (Indonesia)  gratina@indosat.net.id
Tabloid Wanita “Nova” (Indonesia) nova@gramedia-majalah.com ;  klubnova@gramedia-majalah.com
Tabloid Wanita “Nyata” (Indonesia) redaksi_nyata@yahoo.com
Majalah Wanita “Alia” (Indonesia)   majalah_alia@yahoo.com
Majalah Wanita “Chic” (Indonesia)  chic@gramedia-majalah.com
Majalah Wanita “Ayah Bunda” (Indonesia)  info@ayahbunda-online.com
Majalah Wanita “Noor” (Indonesia)  redaksi@noor.co.id
Majalah Wanita “Kartini” (Indonesia)  redaksi@kartinionline.com
Majalah Wanita “Cosmopolitan” (Indonesia)   redaksi@cosmopolitan.co.id
Majalah Wanita “Her World” (Indonesia) herworldind@cbn.net.id
Majalah Wanita “Editor’s Choice” (Indonesia) redaksi_ec@erlangga.net  ;  maggie@erlangga.net
Majalah Wanita “Better Homes and Garden” (USA)   1716Locust@meredith.com
Majalah Wanita “Womans Day”  (USA)   womansday@hfmus.com
Majalah Kuliner “Menu Sehat” (Indonesia)  menusehat@gramedia-majalah.com
Majalah Kuliner “Sedap Sekejap” (Indonesia)  sedap-sekejap@gramedia-majalah.com
Majalah Alam Semesta “Nature” (USA)  editor@nature.com  ;  info@nature.com
Majalah Flora Fauna dan Pelestarian Alam  “Natur”  (Jerman)    redaktion@natur.de
Majalah Anjing “Your Dog” (UK)  sarahbpgroup@talk21.com  ;  emmabpgroup@talk21.com  ;
cat.dog@talk21.com
Majalah Kucing “Your Cat” (UK)  suebpgroup@talk21.com  ;  elizabethbpgroup@talk21.com
Majalah Kucing “Cats” (USA)  info@catsmag.com
Majalah Anjing “Chiens Sans Laisse” (Perancis)  alain@sanslaisse.com  ;  isabelle@sanslaisse.com
Majalah Anjing, Kucing dan Hewan Peliharaan “Pets Vets and People” (Australia)
www.petsandvets.com.au
petsvets-editorial@powerup.com.au  ;  petsvets@powerup.com.au
Majalah Berita “Tempo” (Indonesia)  red@tempo.co.id
Majalah Berita “Berita Indonesia” (Indonesia)  redaksi@berindo.com
Majalah Berita “Garda” (Indonesia) garda@centrin.net.id
Majalah Berita “Gatra” (Indonesia) redaksi@gatra.com
Majalah Berita “Gamma” (Indonesia) gamma@gamma.co.id
Majalah Berita “Der Spiegel” (Jerman)  spiegel@spiegel.de
Majalah “Readers Digest Nederland” (Belanda)  sgroot@readersdigest.nl
Majalah “Readers Digest Denmark” (Denmark) redaktionen@detbedste.dk
Majalah “Readers Digest Kanada” (Kanada) editor@readersdigest.ca
Majalah “Readers Digest Amerika” (USA) editor@readersdigest.com  ; letters@readersdigest.com
Majalah “Readers Digest Asia” (Singapura) editor@readersdigest.com.sg ; letters@readersdigest.com.sg
Majalah “Readers Digest Indonesia” (Indonesia) editor.rd@feminagroup.com
Majalah “Intisari” (Indonesia) intisari@gramedia-majalah.com
Majalah Astronomi “Centaurus” (Indonesia) redaksi@centaurusonline.com  ;
centaurus@centaurusonline.com  ;  info@centaurusonline.com
Majalah Desain Grafis “Concept” (Indonesia)   concept@indosat.net.id
Majalah Bisnis dan Ekonomi Asia “Singapore Business Review” (Singapura)  sbreditorial@charltonmedia.com  ;  liyana@charltonmedia.com

Monday, January 24, 2011

HIPOSPADIA

HIPOSPADIA


A.     DEFINISI
Hipospadia berasal dari dua kata yaitu “hypo” yang berarti “di bawah” dan “spadon“ yang berarti keratan yang panjang.( Sastrasupena, 1995)
Hipospadia adalah suatu keadaan dimana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah, bukan di ujung penis. Hipospadia merupakan kelainan kelamin bawaan sejak lahir.( Sastrasupena, 1995)
Hipospadia adalah suatu keadaan dimana terjadi hambatan penutupan uretra penis pada kehamilan minggu ke 10 sampai ke 14 yang mengakibatkan orifisium uretra tertinggal disuatu tempat dibagian ventral penis antara skrotum dan glans penis. (A.H Markum, 1991 : 257).
Hipospadia merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada 3 diantara 1.000 bayi baru lahir. Beratnya hipospadia bervariasi, kebanyakan lubang uretra terletak di dekat ujung penis, yaitu padaglans penis.
Bentuk hipospadia yang lebih berat terjadi jika lubang uretra terdapat di tengah batang penis atau pada pangkal penis, dan kadang pada skrotum (kantung zakar) atau di bawah skrotum. Kelainan ini seringkali berhubungan dengan kordi, yaitu suatu jaringan fibrosa yang kencang, yang menyebabkan penis melengkung ke bawah pada saat ereksi.


B.     ETIOLOGI
Penyebabnya sebenarnya sangat multifaktor dan sampai sekarang belum diketahui penyebab pasti dari hipospadia. Namun, ada beberapa factor yang oleh para ahli dianggap paling berpengaruh antara lain :
  1. Gangguan dan ketidakseimbangan hormone
Hormone yang dimaksud di sini adalah hormone androgen yang mengatur organogenesis kelamin (pria). Atau biasa juga karena reseptor hormone androgennya sendiri di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hormone androgen sendiri telah terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap saja tidak akan memberikan suatu efek yang semestinya. Atau enzim yang berperan dalam sintesis hormone androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama.
  1. Genetika
Terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena mutasi pada gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi.
  1. Lingkungan
Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi.(Hassan, Rusepno.(ed). 1985)

C.     MANIFESTASI KLINIS
1.      Glans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di bagian bawah penis yang menyerupai meatus uretra eksternus.
2.      Preputium (kulup) tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian punggung penis.
3.      Adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan membentang hingga ke glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitar.
4.      Kulit penis bagian bawah sangat tipis.
5.      Tunika dartos, fasia Buch dan korpus spongiosum tidak ada.
6.      Dapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar dari glans penis.
7.      Chordee dapat timbul tanpa hipospadia sehingga penis menjadi bengkok.
8.      Sering disertai undescended testis (testis tidak turun ke kantung skrotum).
9.      Kadang disertai kelainan kongenital pada ginjal.
(Anderson, 1995)

D.    PATOFISIOLOGI
Hipospadia terjadi karena tidak lengkapnya perkembangan uretra dalam utero. Hipospadia dimana lubang uretra terletak pada perbatasan penis dan skrotum.
Hipospadia adalah lubang uretra bermuara pada lubang frenum, sedang lubang frenumnya tidak terbentuk, tempat normalnya meatus urinarius ditandai pada glans penis sebagai celah buntu.(Anderson, 1995)

E.     GEJALA HIPOSPADIA
1.      Lubang penis tidak terdapat di ujung penis, tetapi berada di bawah penis
2.      Penis melengkung ke bawah
3.      Penis seperti berkerudung karena kelainan pada kulit depan penis
4.      Jika berkemih, anak harus duduk.
(Anderson, 1995)

F.      DIAGNOSIS
a)      Diagnosis hipospadia biasanya jelas pada pemeriksaan inspeksi.
Kadang-kadang hipospadia dapat didiagnosis pada pemeriksaan ultrasound prenatal. Jika tidak teridentifikasi sebelum kelahiran, maka biasanya dapat teridentifikasi pada pemeriksaan setelah bayi lahir.3 Pada orang dewasa yang menderita hipospadia dapat mengeluhkan kesulitan untuk mengarahkan pancaran urine.Chordee dapat menyebabkan batang penis melengkung ke ventral yang dapat mengganggu hubungan seksual. Hipospadia tipe perineal dan penoscrotal menyebabkan penderita harus miksi dalam posisi duduk, dan hipospadia jenis ini dapat menyebabkan infertilitas. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu urethtroscopy dan cystoscopy untuk memastikan organ-organ seks internal terbentuk secara normal. Excretory urography dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya abnormalitas kongenital pada ginjal dan ureter.
b)      Diagnosis bias juga ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik. 
Jika hipospadia terdapat di pangkal penis, mungkin perlu dilakukan pemeriksaan radiologis untuk memeriksa kelainan bawaan lainnya.Bayi yang menderita hipospadia sebaiknya tidak disunat. Kulit depan penis dibiarkan untuk digunakan pada pembedahan. Rangkaian pembedahan biasanya telah selesai dilakukan sebelum anak mulai sekolah. Pada saat ini, perbaikan hipospadia dianjurkan dilakukan sebelum anak berumur 18 bulan. Jika tidak diobati, mungkin akan terjadi kesulitan dalam pelatihan buang air pada anak dan pada saat dewasa nanti, mungkin akan terjadi gangguan dalam melakukan hubungan seksual.( Anderson, 1995)

G.    KLASIFIKASI HIPOSPADIA
a)         Tipe hipospadia yang lubang uretranya didepan atau di anterior
Hipospadia Glandular 
Terletak di anterior yang terdiri dari tipe glandular dan coronal. Pada tipe ini, meatus terletak pada pangkal glands penis. Secara klinis, kelainan ini bersifat asimtomatik dan tidak memerlukan suatu tindakan. Bila meatus agak sempit dapat dilakukan dilatasi atau meatotomi.
Hipospadia Subcoronal

b)      Tipe hipospadia yang lubang uretranya berada di tengah
Hipospadia Mediopenean


Hipospadia Peneescrotal
Middle yang terdiri dari distal penile, proksimal penile, dan pene-escrotal. Pada tipe ini, meatus terletak antara glands penis dan skrotum. Biasanya disertai dengan kelainan penyerta, yaitu tidak adanya kulit prepusium bagian ventral, sehingga penis terlihat melengkung ke bawah atau glands penis menjadi pipih. Pada kelainan tipe ini, diperlukan intervensi tindakan bedah secara bertahap, mengingat kulit di bagian ventral prepusium tidak ada maka sebaiknya pada bayi tidak dilakukan sirkumsisi karena sisa kulit yang ada dapat berguna untuk tindakan bedah selanjutnya.
c)    Tipe hipospadia yang lubang uretranya berada di belakang atau posterior
Hipospadia Perineal
Posterior yang terdiri dari tipe scrotal dan perineal. Pada tipe ini, umumnya pertumbuhan penis akan terganggu, kadang disertai dengan skrotum bifida, meatus uretra terbuka lebar dan umumnya testis tidak turun.

H.    KOMPLIKASI
a)      Komplikasi awal yang terjadi adalah perdarahan, infeksi, jahitan yang terlepas, nekrosis flap, dan edema.


b)      Komplikasi lanjut
1.      Stenosis sementara karena edema atau hipertropi scar pada tempat anastomosis.
2.      Kebocoran traktus urinaria karena penyembuhan yang lama.
3.      Fistula uretrocutaneus
4.      Striktur uretra
5.      Adanya rambut dalam uretra

I.       PENATALAKSANAAN
Untuk saat ini penanganan hipospadia adalah dengan cara operasi. Operasi ini bertujuan untuk merekonstruksi penis agar lurus dengan orifisium uretra pada tempat yang normal atau diusahakan untuk senormal mungkin. Operasi sebaiknya dilaksanakan pada saat usia anak yaitu enam bulan sampai usia prasekolah. Hal ini dimaksudkan bahwa pada usia ini anak diharapkan belum sadar bahwa ia begitu “spesial”, dan berbeda dengan teman-temannya yang lain yaitu dimana anak yang lain biasanya miksi (buang air seni) dengan berdiri sedangkan ia sendiri harus melakukannya dengan jongkok aga urin tidak “mbleber” ke mana-mana. Anak yang menderita hipospadia hendaknya jangan dulu dikhitan, hal ini berkaitan dengan tindakan operasi rekonstruksi yang akan mengambil kulit preputium penis untuk menutup lubang dari sulcus uretra yang tidak menyatu pada penderita hipospadia.
Tahapan operasi rekonstruksi antara lain :
  1. Meluruskan penis yaitu orifisium dan canalis uretra senormal mungkin. Hal ini dikarenakan pada penderita hipospadia biasanya terdapat suatu chorda yang merupakan jaringan fibrosa yang mengakibatkan penis penderita bengkok.
Langkah selanjutnya adalah mobilisasi (memotong dan memindahkan) kulit preputium penis untuk menutup sulcus uretra.


  1. Uretroplasty
Tahap kedua ini dilaksanakan apabila tidak terbentuk fossa naficularis pada glans penis. Uretroplasty yaitu membuat fassa naficularis baru pada glans penis yang nantinya akan dihubungkan dengan canalis uretra yang telah terbentuk sebelumnya melalui tahap pertama.
Tidak kalah pentingnya pada penanganan penderita hipospadia adalah penanganan pascabedah dimana canalis uretra belum maksimal dapat digunakan untuk lewat urin karena biasanya dokter akan memasang sonde untuk memfiksasi canalis uretra yang dibentuknya. Urin untuk sementara dikeluaskan melalui sonde yang dimasukkan pada vesica urinaria (kandung kemih) melalui lubang lain yang dibuat olleh dokter bedah sekitar daerah di bawah umbilicus (pusar) untuk mencapai kandung kemih.

J.      PENCEGAHAN
Sampai saat ini belum ada metode khusus untuk mencegah hipospadia. Namun perlu diperhatikan penggunaan obat-obatan yang mengandung estrogen (misalnya pil KB) selama kehamilan.
Jadi jelas bukan bahwa hipospadia adalah suatu kelainan bawaan, bawalah anak ke dokter agar tidak terjadi komplikasi hipospadia di masa depannya.

K.    PENGOBATAN
a)        Hubungi dokter bedah untuk dilakukan tindakan pembedahan pada hipospadia. Tujuan operasi pada hipospadia adalah agar pasien dapat berkemih dengan normal, bentuk penis normal dan memungkinkan fungsi seksual yang normal. Hasil pembedahan yang diharapkan adalah penis yang lurus, simetris, dan memiliki lubang kencing yang seharusnya yaitu di ujung penis.
b)       Operasi dilakukan dengan 2 tahap. Tahap pertama dilakukan pada usia 1,5 sampai 2tahun, hasil yang diharapkan pada operasi pertama adalah penis lurus, walaupun lubang kencing belum berada pada tempat yang normal.
c)        Operasi tahap kedua dilakukan pada 6 bulan setelah operasi tahap pertama, dibentuk muara kencing di tempat yang normal.
d)       Operasi juga bisa dilakukan satu tahap sekaligus pada anak lebih besar dengan penis yang sudah cukup besar.

Wednesday, January 5, 2011

KEJANG

PENGERTIAN KEJANG
1.      Kejang
Kejang adalah gerakan otot tonik atau klonik yang involuntar yang merupakan serangan berkala, disebabkan oleh lepasnya muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan. Kejang tidak secara otomatis berarti epilepsi. Dengan demikian perlu ditarik garis pemisah yang tegas : manakah kejang epilepsi dan mana pula kejang yang bukan eplepsi?
Tetanus, histeri, dan kejang demam bukanlah epilepsi walaupun ketiganya menunjukkan kejang seluruh tubuh. Cedera kepala yang berat, radang otak, radang selaput otak, gangguan elektrolit dalam darah, kadar gula darah yang terlalu tinggi, tumor otak, stroke, hipoksia, semuanya dapat menimbulkan kejang. Kecuali tetanus, histeri, hal-hal yang tadi, kelak di kemudian hari dapat menimbulkan epilepsi.

2.      Kejang
Sebelum kita memahami definisi mengenai kejang, perlu kita ketahui tentang seizure dan konvulsi. Yang dimaksud dengan seizure adalah cetusan aktivitas listrik abnormal yang terjadi secara mendadak dan bersifat sementara di antara saraf-saraf di otak yang tidak dapat dikendalikan. Akibatnya, kerja otak menjadi terganggu. Manifestasi dari seizure bisa bermacam-macam, dapat berupa penurunan kesadaran, gerakan tonik (menjadi kaku) atau klonik (kelojotan), konvulsi dan fenomena psikologis lainnya. Kumpulan gejala berulang dari seizure yang terjadi dengan sendirinya tanpa dicetuskan oleh hal apapun disebut sebagai epilepsi (ayan). Sedangkan konvulsi adalah gerakan mendadak dan serentak otot-otot yang tidak bisa dikendalikan, biasanya bersifat menyeluruh. Hal inilah yang lebih sering dikenal orang sebagai kejang. Jadi kejang hanyalah salah satu manifestasi dari seizure

3.      Kejang Pada Bayi
Kejang adalah penyakit pada anak yang disebabkan oleh demam. Sekitar 2-5% anak berumur enam bulan sampai lima tahun umumnya mengalami demam. Namun, tidak sampai menginfeksi otak anak.
Apa yang harus dilakukan bila anak mengalami kejang demam? Walaupun kejang demam terlihat sangat menakutkan, sebenarnya jarang sekali terjadi komplikasi yang berat, yang paling penting adalah tetap tenang.

4.      Kejang-Kejang
Kejang-kejang adalah istilah awam yang konvulsi, yaitu suatu gerakan otot yang kuat dan tidak terkontrol datang secara tiba-tiba. Bilamana rekan atau orang sekitar kita mengalami kejang-kejang. Cobalah untuk tenang. Pangku atau beri bantalan yang lunak dan usahakan agar melindungi kepalanya agar tidak membentur benda/ lantai/ dinding yang keras. Biarkan penderita mengalami proses kejang-kejang (sekitar 2-4 menit, bila lebih segera dipanggil dokter), jangan memasukan air atau makanan kedalam mulutnya, beri ruang dan jarak dari kerumunan orang agar mendapat udara segar dan ketenangan. Setelah penderita tenang dan tidak mengalami recovery position adalah posisi tidur dengan badan menghadap ke kanan (sisi kanan badan berada dibawah). Tangan menyangga kepala, dan kaki yang berada diatas ditekuk. Posisi ini berguna untuk mencegah ludah menghambat saluran pernafasan (saat nafas belum stabil). Selain itu dalam posisi tidur ini, jantung (berada di sisi kiri badan) berada lebih tinggi ke otak, sehingga aliran darah ke otak akan lebih lancar (karena darah tertarik gravitasi dan menuju ke tempat yang lebih rendah)

5.      Kejang demam
KEJANG pada neonatus didefinisikan sebagai suatu gangguan terhadap fungsi neurologis seperti tingkah laku, motorik, atau fungsi otonom.
Periode bayi baru lahir (BBL) dibatasi sampai hari ke-28 kehidupan pada bayi cukup bulan, dan untuk bayi prematur, batasan ini biasanya digunakan sampai usia gestasi 42 minggu.
Kebanyakan kejang pada BBL timbul selama beberapa hari. Sebagian kecil dari bayi tersebut akan mengalami kejang lanjutan dalam kehidupannya kelak. Kejang pada neonatus relatif sering dijumpai dengan manifestasi klinis yang bervariasi. Timbulnya sering merupakan gejala awal dari gangguan neurologi dan dapat terjadi gangguan pada kognitif dan perkembangan jangka panjang.
Insiden kejang pada neonatus di Amerika Serikat belum diketahui dengan jelas, diperkirakan adalah 80-120 pada setiap 100.000 neonatus setiap tahun.

Bagaimana terjadinya kejang?
Neuron dalam susunan saraf pusat (SSP) mengalami depolarisasi sebagai akibat dari masuknya kalium dan repolarisasi timbul akibat keluarnya kalium. Kejang timbul bila terjadi depolarisasi berlebihan akibat arus listrik yang terus-menerus dan berlebihan.
Volpe mengemukakan empat kemungkinan alasan terjadinya depolarisasi yang berlebihan yaitu:
  1. Gagalnya pompa natrium kalium karena gangguan produksi energi
  2. Selisih relatif antara neurotransmitter eksitasi dan inhibisi
  3. Defisiensi relative neurotransmitter inhibisi dibanding eksitasi
  4. Perubahan membran neuron menyebabkan hambatan gerakan natrium.
Tetapi, dasar mekanisme kejang pada neonatus masih belum dapat diketahui dengan jelas. Ada banyak penyebab kejang pada neonatus, yaitu:
  1. Bayi tidak menangis pada waktu lahir adalah penyebab yang paling sering. Timbul dalam 24 jam kehidupan pada kebanyakan kasus.
  2. Perdarahan otak, dapat timbul sebagai akibat dari kekurangan oksigen atau trauma pada kepala. Perdarahan subdural yang biasanya diakibatkan oleh trauma dapat menimbulkan kejang
  3. Gangguan metabolik.
  1. Kekurangan kadar gula darah (Hipoglikomia), sering timbul dengan gangguan pertumbuhan dalam kandungan  dan pada bayi dengan ibu penderita diabetes melitus (DM). Jangka waktu antara hipoglikemia dan waktu sebelum pemberian awal pengobatan merupakan waktu timbulnya kejang. Kejang lebih jarang timbul pada ibu penderita diabetes, kemungkinan karena waktu hipoglikemia yang pendek.
  2. Kekurangan kalsium (hipokalsemia), sering ditemukan pada bayi berat badan lahir rendah, bayi dengan ibu penderita DM, bayi asfiksia, bayi dengan ibu penderita hiperparatiroidisme.
  3. Kekurangan natrium (Hiponatremia)
  4. Kelebihan natrium (Hipernatremia), biasanya timbul bersamaan dengan dehidrasi atau pemakaian bikarbonat berlebihan.
  5. Kelainan metabolik lain seperti:
  • Ketergantungan piridoksin mengakibatkan kejang yang resistan terhadap antikonvulsan.
Bayi dengan kelainan ini mengalami kejang intrauterin dan lahir dengan meconium staining
  • Gangguan asam amino
Kejang pada bayi dengan gangguan asam amino sering disertai dengan manifestasi neurologi. Hiperamonemia dan asidosis sering timbul pada gangguan asam amino.
  1. Infeksi sekunder akibat bakteri atau nonbakteri dapat timbul pada bayi dalam kandungan, selama persalinan, atau pada periode perinatal
  1. Infeksi bakteri
Meningitis akibat infeksi group B Streptococcus, Escherechia coli, atau Listeria monocytogenes sering menyertai kejang selama minggu pertama kehidupan.
  1. Infeksi nonbacterial
Penyebab nonbacterial seperti toxoplasmosis dan infeksi oleh herpes simplex, cytomegalovirus, rubella dan coxackie B virus dapat menyebabkan infeksi intrakranial dan kejang.

PENGERTIAN TETANUS NEONATORUM
1.      Tetanus Neonatorum
Neonatus adalah organisme pada periode adaptasi kehidupan intra uterus ke kehidupan intra uterin hingga berusia kurang dari 1 bulan. (Asri Rosad, 1987) Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus yang disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) yang menyerang sistem saraf pusat. (Abdul Bari Saifuddin, 2000) Etiologi Penyebab penyakit ini adalah clostridium tetani. Kuman ini bersifat anaerobik dan mengeluarkan eksotoksin yang neorotropoik.

2.      Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh Clastridium Tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun yang menyerang system saraf pusat).

3.      Tetanus Neonatorum
Tetanus berasal dari kata tetanus (Yunani) yang berarti peregangan.
Tetanus Neonatorum:
Penyakit tetanus pada bayi baru lahir dengan tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis dan menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka mulut dan menetek, disusul dengan kejang-kejang (WHO, 1989). Kejang yang sering di jumpai pada BBL, yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh infeksi selama masa neonatal, yang antara lain terjadi sebagai akibat pemotongan tali pusat atau perawatannya yang tidak bersih. (Ngastijah, 1997)

4.      Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum merupakan suatu penyakit akut yang dapat dicegah namun dapat berakibat fatal, yang disebabkan oleh produksi eksotosin dari kuman Clostridium tetani gram positif, dimana kuman ini mengeluarkan toksin yang dapat menyerang system syaraf pusat.
Masa inkubasi kuman 3-28 hari, namun biasanya 6 hari, dimana kematian 100% terjadi terutama masa inkubasi < 7 hari.
Faktor predisposisi
-        Adanya spora tetanus
-        Adanya jaringan yang mengalami  injury, misalnya pemotongan tali pusat
-        Kondisi luka tidak bersih, yang memungkinkan perkembangan mikroorganisme host yang rentan

Faktor resiko
-        Imunisasi TT tidak dilakukan/ tidak sesuai dengan ketentuan program
-        Pertolongan persalinan tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai APN
-        Perawatan tali pusat tidak memenuhi standar kesehatan

Pencegahan
-        Imunisasi TT
-        Memperhatikan sterilitas saat pemotongan dan perawatan tali pusat
Kekebalan diperoleh melalui imunisasi TT
Sembuh tidak berarti kebal terhadap tetanus

Toksin tetanus
-        Menyebabkan penyakit tetanus
-        Tidak cukup merangsang pembentukan zat antibody terhadap tetanus
-        Harus tetap imunisasi TT
Imunisasi TT merangsang pembentukan antibody spesifik yang mempunyai peranan penting dalam perlindungan terhadap tetanus. Ibu hamil  mendapatkan imunisasi TT, sehingga terbentuk antibody dalam tubuhnya. Antibody tetanus termasuk golongan Ig G, melewati sawar plasenta, masuk dan menyebar melalui aliran darah janin keseluruh tubuh janin yang dapat mencegah terjadinya tetanus neonatorum.

Gejala
-        Bayi yang semula dapat menetek, kemudian sulit menetek karena kejang otot rahang dan faring.
-        Mulut bayi mencucu seperti mulut ikan
-        Kejang terutama bila terkena rangsang cahaya, suara, sentuhan
-        Kadang disertai sesak nafas dan mulut bayi membiru
-        Suhu tubuh meningkat
-        Kaku kuduk
-        Kekakuan disertai sianosis.
-        Nadi meningkat
-        Berkeringat banyak
-        Tidak dapat menangis lagi
-        Mata terus tertutup
-        Dinding perut keras
-        Kesadaran baik.

Komplikasi
-        Bronkopneumonia
-        Asfiksia
-        Sianosis akibat obstruksi jalan nafas oleh lender/ secret.

Prognosa
-        Bayi mengalami panas atau peningkatan suhu (prognosa buruk)
-        Bayi dapat bertahan lebih dari 4 hari (dapat disembuhkan)
-        Untuk penyembuhan sempurna membutuhkan waktu beberapa minggu
-        Angka mortalitas 50%
-        Penyakit ini fatal pada BBL

Penanganan
-        Mengatasi kejang dengan memberikan suntikan antispasmodic
-        Membersihkan jalan nafas agar bayi dapat menghirup udara dengan bebas
-        Pemasangan spatel lidah yang dibungkus dengan kain untuk mencegah lidah tergigit
-        Mencari tempat masuknya spora tetanus pada tali pusat atau telinga
-        Mengobati penyebab tetanus dengan antibitika
-        Melakukan perawatan yang adekuat, dengan pemberian oksigen, nutrisi serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
-        Ditempatkan di ruang tenang dengan sedikit sinar.